• Jumat, 26 Desember 2025

‎Banjir Rendam Asrama Putri Pesantren di Lamtim, 980 Santri Dipindahkan Sementara

Jumat, 26 Desember 2025 - 12.50 WIB
25

Asrama pondok pesantren Darussalam yang tergenang air luapan dari sungai. Foto: Agus/kupastuntas.co

‎Kupastuntas.co, Lampung Timur - Menjelang subuh, suasana asrama putri Pondok Pesantren Darussalamah yang biasanya sunyi berubah menjadi riuh.

Air perlahan masuk melalui lorong-lorong sempit di antara ruangan yang berjajar rapi, memaksa para santri terbangun lebih awal dari biasanya.

‎Dengan wajah mengantuk bercampur cemas, ratusan santri terlihat mengangkat kitab-kitab suci dan barang pribadi mereka.

Beberapa santri memeluk erat kitab mengaji, seolah menjadi harta paling berharga yang harus diselamatkan dari genangan air yang terus naik.

‎Beriringan dalam barisan panjang, mereka berjalan menuju asrama lama yang berjarak sekitar 300 meter.

Di bawah cahaya pagi yang redup dan sisa hujan, langkah-langkah kecil itu menjadi saksi keteguhan para santri menghadapi ujian alam, sembari berharap air segera surut dan aktivitas pesantren dapat kembali normal.

‎Hujan deras yang mengguyur wilayah Lampung Timur dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir merendam asrama putri Pondok Pesantren Darussalam Braja Dewa, Kecamatan Way Jepara, Jumat (26/12/2025).

‎Air mulai naik dan memasuki area asrama sekitar pukul 04.00 WIB atau menjelang waktu subuh.

Ketinggian air terus bertambah hingga menggenangi ruang-ruang tempat istirahat santri.

‎Akibat kejadian tersebut, ratusan santri putri terpaksa dievakuasi ke asrama lama yang berada sekitar 300 meter dari lokasi asrama terdampak banjir.

‎Asrama putri tersebut diketahui dihuni sebanyak 980 santri. Seluruh santri dipindahkan sementara karena kondisi bangunan tidak lagi memungkinkan untuk digunakan beristirahat.

‎Para santri tampak bergegas mengemasi barang-barang penting yang rawan rusak akibat air, seperti kitab-kitab mengaji, pakaian, serta barang berharga lainnya.

‎Proses evakuasi dilakukan secara mandiri dan tertib dengan pendampingan pengurus pondok pesantren untuk memastikan seluruh santri berada dalam kondisi aman.

‎Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Braja Dewa, Gus Sibaweh, mengatakan, pemindahan santri dilakukan sebagai langkah darurat demi keselamatan bersama.

‎“Kami khawatir ada binatang berbahaya seperti ular atau serangga yang terbawa air masuk ke asrama. Karena itu santri kami pindahkan sementara,” ujar Gus Sibaweh.

‎Menurutnya, banjir disebabkan oleh luapan Sungai yang jaraknya hanya sekitar satu kilometer dari area pondok pesantren.

‎Gus Sibaweh menilai perlunya langkah jangka panjang berupa normalisasi sungai agar kejadian serupa tidak kembali terulang, terutama saat musim hujan.

‎Untuk memastikan kondisi di lapangan, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Way Jepara turut meninjau lokasi banjir.

‎Peninjauan dilakukan oleh Camat Way Jepara Bayu, Kapolsek Way Jepara IPTU Siregar, serta Danramil Way Jepara Kapten Sugiharto guna merumuskan langkah penanganan dan solusi ke depan. (*)