• Sabtu, 27 Desember 2025

‎Secangkir Kopi Hangat di Tengah Hiruk-Pikuk Pelabuhan

Sabtu, 27 Desember 2025 - 19.25 WIB
52

‎Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni saat meracik kopi untuk penumpang. Foto Sandika/Kupastuntas.co

‎Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Di tengah gemuruh mesin kapal yang bersahut-sahutan dan antrean kendaraan yang tak putus di Pelabuhan Bakauheni, kehangatan hadir dari secangkir kopi.

Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni memilih cara sederhana namun bermakna untuk mendekatkan diri dengan masyarakat: membagikan kopi dan camilan lokal secara gratis kepada para penumpang.

‎Aroma kopi menyebar di antara hiruk-pikuk pelabuhan. Para penumpang yang lelah menunggu giliran naik kapal sejenak tersenyum, berhenti, dan menyapa petugas.

Di balik sebuah sepeda kopi sederhana, polisi hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi sebagai sahabat perjalanan.

‎Menariknya, kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh anggota di lapangan. Kepala KSKP Bakauheni, AKP Ferdo Eflianto, tampak turun langsung membawa sepeda kopi, menyapa penumpang satu per satu, sekaligus meracik kopi sendiri untuk mereka.

Dengan gerakan santai, ia menuang air panas, mengaduk kopi, lalu menyerahkannya kepada penumpang, sebuah pemandangan yang jarang ditemui di tengah padatnya aktivitas pelabuhan.

AKP Ferdo mengatakan, kegiatan ini lahir dari semangat Polri untuk masyarakat.

“Kami sebagai polisi, sebagai pelindung dan pengayom masyarakat. Kami punya jargon Polri untuk masyarakat. Dari situ muncul ide membagikan kopi dan snack lokal secara gratis kepada penumpang di Bakauheni,” ujarnya, Sabtu (27/12/2025).

‎Usai pembagian di satu titik, petugas berencana berkeliling area pelabuhan, bahkan ke depan kegiatan ini diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan.

‎Tak hanya penumpang, para petugas pelabuhan pun menjadi perhatian.

Menurut AKP Ferdo, kopi gratis juga akan dibagikan kepada mereka yang setiap hari berjibaku menjaga kelancaran arus penyeberangan.

“Ini cara kecil kami untuk saling menguatkan di tengah padatnya aktivitas,” tambahnya.

‎Ada makna khusus di balik secangkir kopi itu. AKP Ferdo menjelaskan, kopi dipilih karena memiliki rasa tersendiri, sebuah pemanis yang bisa membuka ruang keakraban. Di sepeda kopi tertera jargon “Ngopi Pai Puakhi”, yang berarti “ngopi dulu, saudara”.

“Saya menganggap masyarakat atau penumpang di sini adalah saudara saya. Saya milik masyarakat, dan masyarakat milik saya. Polisi butuh masyarakat, masyarakat butuh polisi,” tuturnya.

‎Respons hangat pun mengalir dari para penumpang. Holipah, warga Lampung yang hendak menyeberang menuju Merak, mengaku terkejut sekaligus senang.

‎“Alhamdulillah, baru pertama kali dapat kopi gratis dari kepolisian,” katanya sambil tersenyum.

‎Hal serupa disampaikan Sungalim, penumpang asal Metro yang akan menuju Yogyakarta.

Ia juga mengapresiasi langkah KSKP Bakauheni yang dinilainya sederhana namun penuh makna.

‎“Ya alhamdulillah tentu senang. Semoga kegiatan seperti ini bisa rutin,” ujarnya.

‎Di antara deru kapal dan padatnya kendaraan, secangkir kopi menjadi jembatan kehangatan.

Dengan sepeda kopi dan racikan tangan sendiri, KSKP Bakauheni membuktikan bahwa kehadiran polisi tak selalu identik dengan peluit dan seragam tegas, tetapi juga dengan senyum, sapaan, dan rasa kebersamaan hangat seperti kopi yang dibagikan sore itu. (*)