• Minggu, 28 Desember 2025

Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Kotaagung Cor Jalan Sendiri sebagai Bentuk Protes dan Keprihatinan

Minggu, 28 Desember 2025 - 12.59 WIB
96

Tampak warga gotong royong memperbaiki jalan rusak secara swadaya. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus - Rasa prihatin bercampur geram mendorong warga Pedukuhan Waysom Tulung Langok, Pekon Kotaagung, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, turun langsung memperbaiki jalan rusak parah secara swadaya. 

Aksi gotong royong yang dilakukan pada Minggu (28/12/2025), itu bukan sekadar upaya darurat, tetapi juga menjadi bentuk protes warga atas lambannya penanganan infrastruktur oleh pemerintah daerah.

Jalan yang diperbaiki dikenal sebagai Jalan AMS, dengan panjang sekitar satu kilometer. 

Ruas ini merupakan jalur alternatif yang setiap hari dilalui ratusan aparatur Pemerintah Kabupaten Tanggamus, sekaligus akses penting menuju pusat pemerintahan, pendidikan, kesehatan, dan aktivitas ekonomi warga.

Kerusakan jalan tersebut telah berlangsung lebih dari 10 tahun tanpa perbaikan menyeluruh. 

Lubang-lubang besar dan permukaan jalan yang tidak rata kerap memicu kecelakaan, terutama saat musim hujan ketika jalan menjadi licin dan tergenang air.

"Sudah terlalu lama dibiarkan. Banyak pengendara jatuh di sini. Mudah-mudahan pemerintah segera turun tangan dan jalan ini diaspal dengan layak,” kata Aswadi, warga setempat, di sela-sela kegiatan pengecoran.

Kerusakan jalan AMS dimulai selepas jalan nasional atau Jalan Lintas Barat di kawasan Makodim 0424, lalu berlanjut ke wilayah Waysom–Tulung Langok di Pekon Kotaagung. 

Jalur ini kemudian terhubung ke Pekon Campang Tiga, Kecamatan Kotaagung; Pekon Tanjung Anom, Kecamatan Kotaagung Timur; Pekon Talang Rejo, Kecamatan Kotaagung Timur; hingga Pekon Kampung Baru, Kecamatan Kotaagung Timur. 

Jalur tersebut menjadi urat nadi mobilitas masyarakat dan aparatur sipil negara setiap hari.

Tokoh masyarakat setempat, Tuwon Tarwoko, mengatakan inisiatif perbaikan jalan muncul karena keluhan warga tak kunjung mendapat respons konkret dari pemerintah daerah.

“Gotong royong sudah menjadi budaya kami. Jalan ini sangat penting karena menghubungkan jalan nasional dengan perkantoran Pemkab Tanggamus. Saat hujan, kondisinya sangat licin dan sering terjadi kecelakaan,” ujarnya.

Perbaikan dilakukan dengan cara pengecoran menggunakan campuran semen, pasir, dan batu kerikil. 

Seluruh biaya berasal dari swadaya masyarakat, dengan dukungan bantuan dari anggota DPRD Kabupaten Tanggamus. 

Warga bergotong royong mencampur material, mengangkut adonan semen, hingga menyiapkan konsumsi.

Kepala Pekon Kotaagung, Neneng Rohani menyebut, kegiatan ini digagas oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta telah disampaikan kepada pemerintah pekon.

“Ini murni inisiatif warga demi keselamatan bersama. Kegiatan ini dalam upaya meminimalisir terjadinya kecelakaan, kami berharap ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah,” katanya.

Menurut warga, kondisi jalan yang rusak parah sangat membahayakan, terutama bagi anak-anak sekolah dan pengendara sepeda motor yang melintas setiap hari. 

Tidak jarang pengendara terjatuh akibat lubang jalan dan permukaan yang licin.

Meski perbaikan dilakukan secara darurat, warga berharap pemerintah Kabupaten Tanggamus segera melakukan perbaikan permanen. 

Mereka menilai, sudah seharusnya jalur strategis yang dilalui ratusan aparatur pemerintah setiap hari mendapat prioritas pembangunan.

“Alhamdulillah sekarang sudah dicor. Tapi ini hanya sementara. Harapan kami, pemerintah segera memperbaiki secara menyeluruh agar aman dan nyaman,” ujar seorang warga.

Aksi gotong royong tersebut menjadi cermin kepedulian dan solidaritas warga, sekaligus pengingat bahwa di balik semangat kebersamaan, tersimpan harapan besar agar negara hadir dan tidak lagi membiarkan infrastruktur publik rusak bertahun-tahun. (*)