Getah yang Hilang, Luka Sunyi Petani Karet Tubaba
Getah yang Hilang, Luka Sunyi Petani Karet Tubaba. Foto: Ilustrasi_AI
Kupastuntas.co, Tulang Bawang Barat - Kabut pagi masih menggantung di antara batang-batang karet di Tiyuh Gunung Katun Tanjungan, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba).
Di saat petani lain mulai menata harapan dari tetesan getah yang dikumpulkan, sebagian justru harus menelan kekecewaan karena hasil jerih payah mereka raib begitu saja.
SJ, seorang petani karet setempat, kembali mendapati cup lump atau CL karet hasil sadapannya hilang dicuri.
Peristiwa itu bukan sekali dua kali terjadi, melainkan berulang, hingga menimbulkan rasa tidak aman setiap kali ia melangkah ke kebun. Sabtu (27/12/2025) menjadi hari lain yang menyisakan perasaan resah di tengah rutinitasnya sebagai petani.
Ia menuturkan, CL karet yang sudah dikumpulkan dengan susah payah kerap lenyap sebelum sempat dijual. Tidak hanya di kebunnya, pencurian juga terjadi di areal lain di wilayah Tiyuh Gunung Katun.
"CL karet yang sudah saya sadap hilang, ada juga di areal lainnya ini sudah sering terjadi, sehingga membuat kami tidak nyaman bekerja,” ujarnya lirih.
Bagi petani karet, setiap tetes getah adalah penopang dapur rumah. Proses menyadap dilakukan sejak pagi buta, menunggu waktu yang tepat, dan membutuhkan ketelatenan. Namun semua itu seolah tak berarti ketika hasilnya diambil orang lain tanpa rasa bersalah.
SJ berharap para pemilik kebun karet di Tiyuh Gunung Katun Tanjungan dan Tiyuh Gunung Katun Malay dapat bersatu menjaga area perkebunan masing-masing.
Menurutnya, kebersamaan dan kepedulian antarpetani menjadi salah satu benteng awal untuk mencegah pencurian yang terus berulang.
Ia juga menegaskan bahwa para petani bukan mencari kekayaan, melainkan sekadar berjuang memenuhi kebutuhan keluarga.
"Kalau perlu, pelaku dijebak dan ditangkap agar ada efek jera. Kami ini bekerja untuk menghidupi keluarga, bukan untuk dicuri hasilnya,” tegas SJ dengan nada getir.
Di balik amarahnya, tersimpan harapan agar keadilan benar-benar hadir di kebun-kebun karet mereka.
SJ meminta Aparat Penegak Hukum, Bhabinkamtibmas, serta Babinsa lebih tegas jika pelaku pencurian berhasil diamankan, tentu sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku.
Bagi SJ dan petani karet lainnya, keamanan bukan sekadar soal harta yang hilang, tetapi rasa tenang saat bekerja di tanah sendiri.
Mereka berharap, suatu pagi nanti, kabut di kebun karet tak lagi menyelimuti kecemasan, melainkan kembali membawa harapan dari getah yang benar-benar menjadi milik mereka. (*)
Berita Lainnya
-
Ancam Remaja dengan Sajam, Dua Pelaku Curas di Tubaba Dibekuk Polisi
Jumat, 19 Desember 2025 -
Plaza Suhunan Ria, Ikon Baru Tubaba yang Satukan Seni, Lingkungan dan Kota Modern
Rabu, 17 Desember 2025 -
Nadirsyah Dorong Pramuka Penegak Tubaba Jadi Agen Perubahan Lingkungan
Senin, 15 Desember 2025 -
Pemkab Tubaba Dorong Budaya Kerja Bersih dan Inovatif pada Peringatan Hakordia 2025
Selasa, 09 Desember 2025









