KTNA Optimistis Ekspor Jagung Bisa Dimulai 2018
Kupastuntas.co, Jakarta — Dengan penaikan produksi jagung sedikitnya 10% di 2018, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) optimistis keinginan pemerintah untuk bisa mengekspor bisa tercapai di 2018.
Seperti diketahui, saat ini Indonesia tengah melirik Malaysia dan Filipina sebagai pasar potensial untuk ekspor jagung.
“Bisa, Insya Allah bisa. Asal, satu masalahnya di iklim. Iklim yang sesuai dengan kondisi tanaman. Jadi, kalau pas tanaman butuh air, ada hujan,” katanya ketika dihubungi Bisnis, Minggu (4/2/2018).
KTNA memprediksi, produksi jagung Indonesia akan mengalami penaikan sedikitnya 10% di 2018 dibandingkan angka ramalan II pada 2017 yang mencapai 27,9 juta ton.
Dengan demikian, produksi jagung dalam negeri akan mencapai sedikitnya 30.69 ton.
Selain iklim, Winarno menekankan bahwa impor juga memegang faktor penting dalam produksi jagung dalam negeri.
Pihaknya berharap pemerintah bisa terus melanjutkan komitmen untuk menutup keran impor jagung dari luar negeri.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa saat ini Indonesia melirik kebutuhan jagung di Malaysia yang mencapai 3-4 ton dan Filipinan sebesar 1 ton. “Jagung ada negara tetangga butuh, Malaysia butuh 3 juta ton,” katanya.
Dia juga menyampaikan bahwa kebutuhan pakan ternak rata-rata mencapai 950.000 ton per bulan yang terdiri dari 700.000 untuk industri pakan dan 250.000 untuk peternak mandiri.
Adapun, produksi jagung tercatat meningkat signifikan sejak dari 19,6 juta ton di 2015 menjadi 23,5 juta ton pada 2016. Sementara itu, untuk 2017 produksi diprediksi mencapai 27,9 juta ton. (*)
Berita Lainnya
-
OJK Ungkap Transaksi Pinjaman Online Tembus 69,39 Triliun
Senin, 09 September 2024 -
Tembus Pasar Global, Produk Olahan Kelapa Lampung Ekspor ke Empat Negara dengan Nilai Rp25,3 Miliar
Sabtu, 03 Agustus 2024 -
Cukai Dominasi Pendapatan Negara di Lampung Hingga Mei 2024, Tembus Rp3,899 Triliun
Selasa, 02 Juli 2024 -
Harga Gula Naik Jadi Rp17.500 Per Kilogram
Jumat, 28 Juni 2024