• Selasa, 30 April 2024

Dilaporkan Warganya Sendiri Atas Kasus Penganiayaan, Begini Klarifikasi Irifan Kakam Bumi Agung Way Kanan

Sabtu, 16 Februari 2019 - 18.48 WIB
597

Kupastuntas.co, Way Kanan - Terkait adanya laporan warga Kampung Bumi Agung, Suroto, ke Polres Way Kanan atas dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Kepala Kampungnya beberapa waktu lalu. Polres Way Kanan akhirnya merencanakan pemanggilan terhadap yang bersangkutan Senin (18/02) mendatang.

Menanggapi hal itu akhirnya Kepala Kampung Bumi Agung, Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan, Irifan Binawa angkat bicara.

Dihubungi melalui telpon, Irifan Binawa mengatakan, bahwa dirinya siap memenuhi panggilan Polres Way Kanan, atas laporan warganya sendiri. Asalkan panggilan tersebut sesuai dengan prosedur.

"Iya, saya siap memenuhi panggilan Polres Way Kanan, saya siap memberikan keterangan dan menjelaskan kronologis yang sebenarnya, tapi panggilannya harus sesuai dengan prosedur," kata Irifan, Sabtu (16/02/2019).

Irifan menuturkan bahwa, dengan adanya laporan ke Polres Way Kanan, serta adanya pemberitaan di beberapa media, Ia merasa bahwa ada pihak lain yang ingin menggiring opini dan menyudutkan dirinya.

Irifan juga menjelaskan bahwa, kronologis kejadian yang sebenarnya terjadi sekitar sore hari jam 17:00 WIB hari Rabu (6/2).

"Saya pulang dari servis mobil, saat saya lewat di Dusun Pulau Seribu, udah ada kejadian ribut-ribut dan pukul memukul di situ warga sudah pada ramai, karena kapasitas saya sebagai Kepala Kampung dan itu daerah hukum saya. Saya berhenti dan keluar dari mobil, saya melerai mereka serta memberikan arahan, waktu itu emosi warga lagi tinggi, mereka tidak mendengarkan omongan saya, saya dorong dua-duanya karena saya tidak mau terjadi apa-apa di Kampung yang saya pimpin," terangnya.

Irfan menambahkan, "Setelah saya melerai saya kembali masuk mobil, setelah saya masuk mobil ternyata mereka ribut lagi. Yang mana si Erwin mengejar Suroto memakai badik, melihat kejadian itu otomatis saya turun lagi dari mobil untuk mengejar si Erwin agar tidak terjadi apa-apa, sebenarnya bila tidak saya lerai mungkin terjadi pembunuhan di situ," jelas Irifan lagi.

"Yang jadi masalahnya sekarang yang ribut siapa yang di laporkan siapa, inilah yang saya bingungkan, yang namanya penganiayaan itu di lakukan bersama-sama sedangkan ini, datangnya saja sudah beda bagaimana mau dikatakan penganiayaan seperti itu," Terang Irifan.

"Sedangkan untuk akar masalah keributannya saya tidak tahu, jadi disini saya hanya melerai bukan menganiayaan seperti yang dilaporkan oleh Suroto," ujarnya.

"Jadi keterangan Suroto itu tidak benar adanya," terang Irifan menutup penjelasannya kepada Kupastuntas.co. (Sandi)

 

Editor :