• Minggu, 19 Mei 2024

SMPN 1 Labuhan Ratu Terima Penghargaan Kantin Kejujuran dari Kajari Lamtim

Selasa, 03 April 2018 - 19.07 WIB
455

Kupastuntas.co, Lampung Timur - SMPN 1 Labuhan Ratu menerima piagam kantin kejujuran dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Timur. Penghargaan tersebut diberikan langsung Kajari Lamtim, A. Syahrir Harahap, Selasa (03/04/2018).

Menurut Syahrir, penghargaan diberikan karena SMPN 1 Labuhan Ratu telah mempraktikkan dan berusaha membentuk karakter serta akhlak siswa sejak dini. Parameter itu terlihat dari adanya kantin kejujuran yang digagas sejak tahun 2008. "Ini sesuatu yang patut diapresiasi," ujarnya.

Kantin kejujuran, lanjut Syahrir, merupakan program sekolah ramah anak yang telah berjalan dengan baik dan diterapkan di Lampung Timur. Program ini juga didukung banyak pihak, terutama Kejari Sukadana yang bertindak sebagai pembina.

"Kami, Kejari dan Pemda Lampung Timur memberikan penghargaan atas langkah yang sudah dilakukan pihak sekolah. Kami akan terus monitor karena masuk jaringan kami, yaitu jaringan masyarakat anti KKN. Kita terbuka bersama-sama menegakkan hukumnya," kata dia.

Tempat yang sama, Staf Ahli Pemkab Lampung Timur David Arisandy mengatakan program kantin kejujuran ini merupakan yang pertama di Lampung Timur. Ini adalah program ramah anak yang merupakan salah satu indikator terbentuknya kabupaten layak anak.

"Dengam program ini, kami berharap bisa menanamkan nilai kejujuran pada anak, agar nantinya prinsip-prinsip kejujuran tersebut dapat dijadikan falsafah hidup," jelasnya.

Di lain pihak, Kepala SMPN 1 Labuhan Ratu Suparman mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Kejari dan Pemkab Lampung Timur. "Ini sebagai pertanda kami agar tetap jujur supaya selamat dunia dan akhirat," ucapnya.

Untuk diketahui, pada 2017 Pemkab Lampung Timur bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah mencanangkan Lamtim menuju kabupaten layak anak.

Sekolah ramah anak dimulai pada 2016 dengan membentuk dua sekolah ramah anak sebagai pilot project. Lalu, di tahun 2017 bertambah menjadi 22 sekolah. Kemudian di tahun 2018 menjadi 58 sekolah. (Jaya)

Editor :