• Selasa, 30 April 2024

Mulai Pekan Depan, Pembayaran Non Tunai Akan Diberlakukan di Pelabuhan Bakauheni-Merak

Rabu, 08 Agustus 2018 - 10.45 WIB
42

Kupastuntas.co, Bandarlampung – Perusahaan angkutan milik BUMN, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berencana beralih ke cashless atau pembayaran non tunai mulai tanggal 15 Agustus mendatang. Pembayaran non tunai akan diberlakukan di Pelabuhan Bakauheni-Merak dan Ketapang-Gilimanuk.

Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi menyampaikan, hal tersebut bertujuan untuk mempercepat transaksi di loket sehingga menekan antrean. Rencana ini juga merupakan gebrakan yang dilakukan oleh perseroan.

Baca Juga: Jalur Kirab Obor Asian Games di Jalan Raden Intan Bandar Lampung Disesaki Pemotor

Meski demikian, Ira menambahkan, sistem cashless ini nantinya akan dihadirkan di luar pelabuhan. Sehingga tujuan akhir yang ingin dicapai adalah tidak ada lagi pembelian tiket maupun transaksi yang terjadi di dalam pelabuhan.

“Nantinya pembelian tiket hanya di luar pelabuhan mau online maupun offline dan cashless. Nanti tidak ada lagi pembelian tiket di area pelabuhan. Harapannya seperti itu,” ujarnya.

Menurut Ira, sistem cashless ini akan diterapkan secara bertahap. Untuk 15 Agustus nanti, sistem cashless akan diterapkan pertama kali untuk para pejalan kaki. Setelah itu sistem akan mulai diterapkan ke penumpang lain seperti sepeda motor, mobil pribadi hingga angkutan barang. Sehingga harapannya pada Lebaran tahun depan, semua sistem pembelian tiket sudah 100 persen cashless.

Baca Juga: Peringati Hari Anak Nasional, Pemkab Lamsel Gelar Gebyar Paud dan Dikmas 2018

“Makanya kami lakukan secara bertahap. Tapi kami bukan berubah hanya untuk Lebaran. Tapi ingin menghadirkan pelayanan yang lebih baik, Karena fasilitas apapun tidak bisa dibesarkan hanya untuk lebaran,” tandasnya.

Ditambahkannya, selain untuk mempercepat transaksi di loket pembayaran tiket, kebijakan ini merupakan langkah perseroan untuk mendongkrak keuntungan.

“Saya belajar dari Damri. Setelah menerapkan cashless, keuntungan mereka naik 20-25 persen. Di negara lain juga seperti itu,” ungkap Ira. (Tampan/Kpr)

Editor :