Polda Lampung Tangkap Herawaty, Bantah Pakai Anjing Pelacak
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Cerita dari warga Tanjung Senang, Gang Suparman tentang kedatangan petugas kepolisian ke rumah Herawaty akhirnya terjawab.
Direktur Reserse Narkoba Polda Lampung Kombes Pol Shobarmen membenarkan penggeledahan ke rumah Herawaty, bernomor 47 tersebut. Namun, informasi terkait adanya bantuan anjing pelacak, disanggahnya.
"Betul. Itu sudah lama sekali. Sekarang yang bersangkutan sudah dalam proses sidik. Nggak ada pakai anjing pelacak," katanya melalui pesan WhatsApps kepada Kupastuntas.co, Minggu (26/08/2018).
BACA: MR Tersangka Kasus Curanmor di Lampura Meninggal Dunia
BACA: Idrus Tersangka Korupsi, Agus Gumiwang Mendadak Jadi Menteri
Sebelumnya, warga setempat menuturkan, kedatangan petugas kepolisian ditemani satu ekor anjing pelacak. Dan empat kendaraan yang parkir di setiap gang keluar.
"Ada bawa anjing pelacak. Dan satu mobil patroli, tulisannya Shabara Polda Lampung. Mobil patroli itu masuk ke dalam rumah. Dua mobil ada di simpang rumahnya, dan satu lagi di depan rumah saya," ucap Andi, tetangga Herawaty saat ditemui di rumahnya, kemarin.
Sementara, Kepala Lingkungan 1, RT 07, Widodo menjelaskan, dirinya juga tidak dilibatkan dalam kedatangan petugas kepolisian ke rumah Herawaty.
"Tanya ke Bhabinkamtibmas aja. Saya juga kurang paham kalau soal itu. Karena saya juga tidak dilibatkan," ungkapnya.
Herawaty sambung Widodo, dikenalnya sudah sejak lama. Bahkan dirinya pernah bekerja dengan Herawaty sebagai pengangkut kayu menggunakan mobil ke suatu tempat.
"Dulu, lama sekali ya. Saya mengantar kayu bolak-balik untuk diisi ke truk tronton. Itu dijual ke mana-mana. Banyak anggota yang mengawal, berpangkat semua," terangnya.
BACA: Pantai Gigi Hiu Tanggamus Surga yang Terpendam
BACA: Polisi Pesawaran Bekuk Pelaku Curat dan Penadah Barang Curian
Widodo, pun menuturkan, Herawaty merupakan sosok terkenal di Way Kanan. Orang-orang penting pun, sambung Widodo, tidak sedikit yang kenal dengan Herawaty.
"Keluarganya orang penting semua. Tapi saya nggak nyangka kalau itu terkait narkotika. Kalau ibu itu, paling digerutu warga karena truk pengangkut garamnya yang masuk ke dalam gang sempit. Tapi itu dulu, sekarang nggak usaha itu lagi. Pabriknya kan ada di gang itu, gerbangnya warna hitam," imbuhnya. (Kardo)
Berita Lainnya
-
1.432 Siswa di Provinsi Lampung Putus Sekolah
Jumat, 03 Mei 2024 -
Pengalaman Berharga Atika Mahasiswi Unila dalam PMM Merdeka di Universitas Jember
Kamis, 02 Mei 2024 -
Mahasiswa Teknik Geodesi Unila Affandi Eksplorasi Budaya dan Akademik melalui PMM di ITB
Kamis, 02 Mei 2024 -
Warek BUK Unila Tinjau Pelaksanaan UTBK SNBT 2024
Kamis, 02 Mei 2024