• Selasa, 30 April 2024

Canangkan 'Stop BAB Sembarangan', Diskes Tubaba Libatkan Koramil

Rabu, 14 November 2018 - 18.32 WIB
65

Kupastuntas.co, Tulangbawang Barat - Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) melalui Dinas Kesehatan (Diskes) terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat terutama pada bidang jambanisasi yaitu dengan mendeklarasikan Stop Buang Air Besar Sembarangan Open Defecation Free (ODF). Menariknya, Diskes juga melibatkan unsur TNI-POLRI pada program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) ini.

Berdasarkan target Nasional Universal Akses yaitu 100% sanitasi layak, 0% pemukiman kumuh dan 100% akses air minum serta Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 3 Tahun 2014 tentang STBM, Peraturan Bupati (Perbup) Tubaba Nomor 44 tahun 2018 dan Surat Edaran Sekda Kabupaten Tubaba tentang STBM sebagai acuan program tersebut.

Deklarasi ODF di halaman Koramil 412-01 Tulangbawang Tengah, Rabu (14/11/2018) dilakukan langsung oleh Ketua Tim Verifikasi Diskes Provinsi Lampung, Berta Sitepu. Ia menyampaikan, Deklarasi Stop BAB Sembarangan ingin mendorong masyarakat meninggalkan perilaku berisiko melalui peningkatan sanitasi yang layak.

Baca Juga: Bapenda Tulang Bawang Sweeping Pajak Reklame

"Ada empat kategori penyakit yang terkait dengan air yaitu, air minum yang mengandung patogen dapat mengakibatkan penyakit diare. Kemudian, kurangnya air higienis untuk mandi dan mencuci menyebabkan penyakit jamur atau kudis. Dan juga, bibit penyakit yang memiliki siklus hidup melalui air seperti Schistosomiasis. Serta, vektor yang hidupnya bergantung pada air, seperti malaria dan demam berdarah," kata Berta Sitepu.

Berta menjelaskan, hasil kajian tentang kualitas air minum di Indonesia ialah masih banyak masyarakat yang mengambil air dari air permukaan atau air tanah yang mengandung bakteri E-coli karena tercemar oleh tinja manusia. Akibatnya, biaya tinggi harus dikeluarkan untuk mengolah air tersebut sehingga layak minum.

"Sanitasi buruk juga menimbulkan dampak, seperti mengakibatkan stunting atau pendek. Indonesia merupakan negara dengan stunting terbesar kelima di dunia," ujarnya.

"Sebanyak 28% anak balita Indonesia mengalami stunting, menurut Studi Pemantauan Status Gizi Kemenkes 2016. Bukan hanya kurang makan, melainkan kesehatan lingkungan secara tidak langsung pun memunculkan stunting akibat munculnya penyakit cacingan dan kurang gizi. Usaha sanitasi khususnya jambanisasi perlu kepedulian semua unsur masyarakat termasuk TNI-POLRI dalam membantu  mengontrol itu semua untuk masyarakat hidup sehat. Jambanisasi sangat penting agar masyarakat/Rakyat Indonesia dapat sehat sepanjang masa," tutur Berta.

Baca Juga: Tubaba Bangun Taman Kura-kura Terbesar di Indonesia

Sementara, Majril, Sekretaris Diskes Tubaba menerangkan bahwa, STBM merupakan suatu program intervensi yang menitik beratkan pada pencapaian kondisi sanitasi total berbasis masyarakat, melalui perubahan perilaku higienis, dengan melibatkan atau memberdayakan seluruh komponen masyarakat tanpa terkecuali.

"Saya menyadari, bahwa mewujudkan Program Stop Buang Air Besar Sembarangan memang bukan sesuatu yang mudah untuk dilaksanakan. Akan tetapi, saya juga percaya bahwa dengan usaha yang terus menerus dan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat itu sendiri, program stop buang air besar sembarangan akan dapat terlaksana dengan baik," tutur Majril.

Pada kesempatan itu, Kapten Arh. Edi Subaryat Danramil 412-01/TBT juga menegaskan jika pihaknya akan mendukung program pemerintah yang bertujuan untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, adapun tujuan kegiatan ini adalah agar apa yang menjadi dasar kita hidup sehat adalah karena perintah agama yang mengajarkan kita hidup sehat sebagai bekal untuk diri kita pribadi dan lingkungan.

"Bahwa TNI dan Polri khususnya Babinsa dan Bhabinkamtibmas siap membantu pendampingan dan monitoring seperti yang sudah dilaksanakan selama lebih kurang 4 tahun berjalan ini," tegas Edi. (Irawan/Bas/Lucky)

Baca Juga: Pesan Bupati Umar Ahmad Kepada Kepalou Tiyuh Terlantik

Editor :