World Cleanup Day di Pantai Labuhan Maringgai Lamtim, Sampah Plastik Mendominasi
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Kondisi sampah di Lampung Timur banyak dihasilkan dari kebutuhan rumah tangga, dalam satu tahun saja sedikitnya terkumpul sampah 876 meter kubik, yang didominasi dari sampah plastik, Sabtu (21/9).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lampung Timur, Fauzan Iskandi saat di konfirmasi Kupastuntas.co seusai membuka kegiatan World Cleanup Day (WCD) di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai.
Ratusan kubik sampah yang dihasilkan dari lokasi sembilan pasar daerah yang ada di Lamtim, setiap tahunnya tembus 876 meter kubik dan 80 persen diantaranya sampah dari keperluan rumah tangga.
"Mayoritas jenis plastik dari pembungkus bahan bahan keperluan rumah tangga,"Kata Fauzan Iskandi.
Untuk mengantisipasi tumpukan sampah, Lampung Timur memiliki 20 komunitas yang notabenenya bersinggungan dengan sampah yang diberi nama bank sampah, dan Pemda Lamtim memiliki lokasi pembuangan sampah yang luas yaitu 3,5 hektar di Desa Muarajaya, Kecamatan Sukadana.
"Pemusnahan sampah tidak kami bakar melainkan kami jadikan sebuah kompos yang bisa dimanfaatkan menjadi pupuk," Kata Kadis Lingkungan Hidup Lamtim.
Selain menekan dengan melakukan tindakan bersama komunitas bank sampah, sosialisasi terhadap masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan menjadi penekanan secara keberlangsungan di setiap desa melalui komunitas atau pamong desa.
Dalam menyambut World Cleanup Day yang di pusatkan di Desa Margasari bertujuan untuk membersihkan sampah di bibir pantai, tepatnya di lokasi wisata mangrove, aksi gotong royong akan peduli sampah tersebut di ikuti oleh sejumlah komunitas dan mahasiswa Lampung Timur.
Seperti yang di ungkapkan salah seorang relawan peduli sampah, May Leni warga Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, dirinya turut peduli akan kebersihan dengan memungut sampah di tempat umum karena sampah menjadi persoalan dunia, dimana sampah jika di biarkan dan menumpuk akan meninbulkan dampak negatif seperti polusi udara yang tidak sehat dan menimbulkan sumber bau tidak sedap.
"Bicara sampah berarti bicara kotoran, jika kotoran dibiarkan berserakan tanpa dipedulikan maka akan menjadi persoalan nyata yang akan dirasakan oleh masyarakat,"Ujar May Leni. (Agus)
Berita Lainnya
-
TKD Tetapkan 14 Kader Gerindra di Lampung Timur, Rahmat Mirzani: Harus Kompak
Rabu, 29 Mei 2024 -
Pasutri di Lampung Timur Tewas Kecelakaan Ditabrak Truk
Selasa, 28 Mei 2024 -
Kejahatan di Lampung Timur Tercatat 46 Kasus Dalam 14 Hari, Curanmor Paling Mendominasi
Senin, 27 Mei 2024 -
Peluncuran Maskot KPU Lampung Timur, Diwarnai Insiden Motor Warga Terbakar
Minggu, 26 Mei 2024