• Selasa, 16 September 2025

Dinas PPPA Bandar Lampung Gandeng Psikolog Dampingi Siswi Diduga Korban Bullying

Selasa, 16 September 2025 - 16.15 WIB
18

Kepala Dinas PPPA Kota Bandar Lampung, Maryamah. Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Bandar Lampung bersama seorang psikolog turun langsung memberikan pendampingan kepada MR, siswi kelas 12 SMAN 9 Bandar Lampung yang menjadi korban bullying.

Dimana sudah dua pekan terakhir, MR enggan berangkat sekolah karena merasa malu dan tertekan akibat ejekan dari teman-temannya.

Kepala Dinas PPPA Kota Bandar Lampung, Maryamah, menyampaikan bahwa pendampingan ini merupakan bentuk penguatan psikologis untuk memulihkan kondisi mental korban.

“Saya hari ini membawa psikolog, dan sepertinya MR sudah bisa mengeluarkan semua yang dia rasakan. Rasa minder pasti ada, apalagi kalau merasa berbeda dengan kawan-kawannya. Itu yang perlu kita pulihkan,” ujar Maryamah, Selasa (16/9).

BACA JUGA: Kepala Sekolah Bantah Pengakuan Siswi SMAN 9 Bandar Lampung Mengaku Dibully

Ia menjelaskan, langkah awal yang dilakukan adalah pendampingan psikologis untuk membantu MR kembali percaya diri.

Selanjutnya, Dinas PPPA akan berkoordinasi dengan Dinas PPPA Provinsi Lampung terkait sosialisasi dan langkah penanganan lanjutan, termasuk dukungan kepada lingkungan sekolah.

“Pendalaman kondisi kejiwaannya akan dilakukan bertahap. Yang terpenting saat ini adalah memberikan penguatan agar MR mau kembali sekolah,” jelasnya.

Maryamah menekankan, pemulihan psikologis korban tidak bisa hanya mengandalkan pendampingan dari pihak dinas, melainkan harus melibatkan keluarga dan lingkungan sekitar.

“Penguatan itu tidak bisa instan. Perlu dukungan dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. MR harus tetap sekolah dan yakin bahwa dia bisa jadi orang hebat,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Maryamah mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan MR, tindakan bullying yang dialaminya sudah terjadi sejak pertama masuk sekolah.

“Kalau dari pengakuannya, sejak awal masuk dia sering dibully. Kondisi ekonomi keluarga yang terbatas membuatnya dianggap lemah, dan celah itu dimanfaatkan teman-temannya. Saat ini kasusnya sedang kami dalami,” ungkapnya.

Sementara itu, psikolog yang ikut mendampingi menyampaikan bahwa kondisi MR perlahan mulai membaik.

“Trauma memang ada, tapi tadi MR sudah mulai ceria, bahkan sudah bisa tersenyum. Ini perkembangan positif, meskipun pemulihannya butuh proses,” jelasnya. (*)