• Jumat, 29 Maret 2024

Distan Tubaba Ajak Petani Basmi Hama Tikus Dengan Gropyokan

Selasa, 22 Mei 2018 - 16.52 WIB
83

Kupastuntas.co, Tulangbawang Barat - Tikus adalah salah satu hama yang mengancam kelangsungan hidupnya padi, dalam kurun waktu beberapa hari ini masyarakat khususnya para petani di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) diresahkan oleh munculnya hama tikus di hampir seluruh wilayah persawahan yang saat ini kondisi padinya sedang subur.

Tentunya, petani resah akibat hama tikus ini terlebih, jika tidak ditanggulangi sedini mungkin, dikhawatirkan akan berdampak pada peningkatan produksi padi bahkan petani terancam gagal panen. Untuk menanggulangi hal itu sejak dini, Pemerintah Kabupaten Tubaba melalui Dinas Pertanian setempat mengajak seluruh petani untuk cepat-cepat membasmi hama tikus ini dengan cara-cara yang efektif.

BACA: Dewan Minta Relokasi ‘Kampung Pemulung’ Bukan Hanya Penggusuran

BACA: Gelar Safari Ramadan, Bupati Way Kanan Ajak Warga Kecam Aksi Terorisme

"Yang pertama tentunya dengan cara pengomposan, alat pengomposan kita siapkan, kemudian belerang kita siapkan, tetapi kan biasanya ini sangat terbatas, tidak sebanding dengan kebutuhan," kata Ir. Syamsul Komar, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tubaba saat dijumpai di Pemda Tubaba, Selasa (22/05/2018).

Dengan keterbatasan tersebut lanjut Acuy sapaan akrab Syamsul Komar, pihaknya tentu terus berupaya maksimal demi kelangsungan pemberantasan hama tikus tersebut dengan meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Lampung. "Misalkan Belerang ini terbatas harus minta di Provinsi, tapi kan belum datang. Sehingga, kita juga harus ada inisiatif lain, harus mencari cara-cara lain yang lebih efektif," ujar dia.

BACA: Tips Berbuka Puasa Ala Rektor UIN RIL Lampung: Cukup 3 Butir Kurma

BACA: Balik dari New Zealand, Pemda Tubaba Persiapkan Kerja Sama Sektor Peternakan

Lanjut Acuy, saat ini pihaknya terus mengajak seluruh Petani sawah untuk melakukan pemburuan atau dengan cara membunuh tikus secara langsung dengan melakukan pembongkaran lubang-lubang sarang tikus, kemudian dibutu dan dibunuh atau gropyokan secara masal.

Untuk cara yang sifatnya mendesak seperti saat ini, terang dia, sistem gropyokan untuk sementara sangat efektif sehingga Pemda Tubaba mengajak seluruh Petani sawah secara bersama sama membasmi hama tikus ini.

BACA: BKN: Roling Pejabat Pemkot Bandar Lampung Tak Sesuai Aturan

BACA: Kalapas Kalianda Non-Aktif Diprasangkakan Pasal Berlapis

"Sebelum konflik antara hama tikus dan petani ini semakin parah maka harus kita lakukan gropyokan. Dan kita pun sudah beberapa kali mengajak petani untuk grobyokan, dan untuk pengendaliannya sudah tepat, karna pengendalian tikus tidak bisa sendiri dan harus secara serentak," pungkas Acuy. (Irawan)

Editor :

Berita Lainnya

-->